Perbankan Filipina Mendukung Pendanaan Proyek Energi Hijau


By Hadi

SELISIK.COM – Pejabat yang mengurusi energi di Filipina telah menjadikan negara tersebut sebagai ‘kiblat investasi energi hijau‘. Akan tetapi, mereka masih menghadapi masalah dengan sumber pendanaan untuk menggarap proyek energi hijau tersebut.

Karena itulah, bank-bank lokal besar di Filipina kini sedang mencari kebijakan yang akan memandu mereka pada pergeseran arus keuangan ke usaha energi bersih.

Dalam forum virtual yang diadakan oleh Institute for Climate and Sustainable Cities (ICSC), raksasa bank domestik BDO Capital Investment Corporation, dan Bank of the Philippine Islands (BPI), mereka mengumumkan bahwa mereka siap untuk penyaluran skala besar pembiayaan teknologi hijau, terutama dalam mengembangkan energi terbarukan dan instalasi energi (RE) tersebut.

Jika berhasil, tentu energi hijau ini akan tumbuh lebih tinggi. Namun, semua itu perlu dukungan penuh dari semua pemangku kepentingan, khususnya perbankan yang bakal memberikan pinjaman dana untuk membiayai proyek-proyek energi hijau. Perbankan siap, tinggal menunggu kebijakan yang menjadi panduan mereka dalam menyalurkan kredit.

“Bank siap untuk memberi dukungan. Tapi, kami diatur secara ketat oleh Dewan Moneter dan Bank Sentral. Jadi, jika mereka mengeluarkan lebih banyak pedoman, kami akan mengikutinya,” ungkap Eduardo V. Francisco, Presiden BDO Capital.

Baca juga  Jerman Menuju Transisi Energi Listrik Terbarukan

 

Francisco mengaku telah memenuhi syarat sehingga telah melakukan banyak kegiatan keuangan untuk proyek dan berdasarkan proposal perusahaan sponsor. “Kami menganalisis semua risikonya,” ujarnya.

Wakil Menteri Energi Filipina Felix William Fuentebella mengindikasikan bahwa pembiayaan proyek tetap menjadi ‘titik ketat’ untuk integrasi energi baru terbarukan (EBT) berskala raksasa ke dalam bauran energi negara tersebut karena pemberi pinjaman atau bank masih memerlukan perjanjian pasokan listrik.

Meski demikian, Felix menyampaikan bahwa Departemen Energi (DOE) sedang memajukan pelaksanaan program lelang energi hijau (GEAP) tahun 2021 ini. Ini akan berfungsi sebagai pasar alternatif untuk kapasitas yang akan dihasilkan dari fasilitas EBT.

Di bawah GEAP, DOE menargetkan untuk melelang hingga 2.000 megawatt kapasitas EBT – dan itu akan didukung dengan ILM dengan tarif energi hijau yang telah ditentukan sebelumnya. Semuanya akan didasarkan pada harga cadangan lelang energi hijau (GEAR) yang disusun oleh Komisi Regulasi Energi.

GEAP adalah komponen kunci dari kebijakan Renewable Portfolio Standards (RPS) negara, yang menetapkan bahwa utilitas distribusi listrik harus mendapatkan persentase tertentu dari portofolio pasokan mereka dari kapasitas EBT – dan itu akan tumbuh dengan peningkatan 1,0 persen per tahun hingga tahun 2030.

Baca juga  Mengharap Masa Depan Energi Terbarukan Lebih Dominan

 

Dengan RPS, Filipina menargetkan untuk meningkatkan pangsa EBT dalam bauran energi menjadi 35 persen pada tahun 2030. Kemudian, persentase yang lebih tinggi sebesar 50 persen pada tahun 2040. Ini akan menjadi kontribusi negara tersebut terhadap batas pemanasan 1,5 derajat terhadap planet bumi.

Untuk BPI, Jo Ann Eala, wakil presiden bank yang dipimpin Ayala, menyatakan bahwa mereka telah secara serius mempertimbangkan dampak perubahan iklim dan lingkungan pada penilaian risiko kegiatan pinjaman proyek mereka.

“Kami harus memastikan bahwa proyek-proyek yang kami dukung dan kami danai, benar-benar menghasilkan uang dan menguntungkan,” kata Eala. Pada intinya, proyek tersebut juga harus memiliki kontribusi terhadap agenda keberlanjutan negara.

Lyn Javier, asisten gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), mengakui bahwa bank-bank Filipina diminta untuk meningkatkan kapasitas manajemen risiko mereka. Ini dapat dicapai dengan menilai berbagai jenis risiko pada portofolio pinjaman mereka. Juga harus ada peningkatan transparansi kepada para pemangku kepentingan serta re-skilling personel dalam agenda berkelanjutan negara.

“Ketika kami memahami risiko, kami juga melihat peluang di balik investasi dalam proyek yang berkelanjutan,” ujar pejabat BSP.

 


Komentar

  1. Good news. I hope the readers want to read my article at my web: https://selisik.com/

    BalasHapus
  2. Lots of interesting information. I also want to share information with all of you. Our online news motto is New without Lies. There is a variety of information that you can find.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. The development of information and communication technology is very fast. Of course we have to make the most of it. We can use existing tools to develop our website, blog, portal, webpage, network. In essence, optimize existing tools to develop business goals or other purposes. We have to support education system in order the students are able to get their jobs after graduated.

    BalasHapus

Posting Komentar